-->
Kesulitan
belajar siswa
1.
pengertian kesulitan belajar
Kesulitan
belajar merupakan suatu bentuk ganguan dalam satu atau lebih dari factor fisik
atau psikis yang mendasar yang meliputi pemahaman atau penggunaan bahasa, lisan
atau tulisan yang dengan sendirinya muncul sebagai kemamppuan tak sempurna
untuk mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca dan lain sebagainya.
2. Faktor- faktor penyebab
kesulitan belajar
a. Internal (
faktro dari dalam diri manusia itu sendiri): faktor fisiologis ( fisik /jasmani
), faktor psikologis.
Faktor internal: kurang sehat, ada juga penyebab kesulitan belajar karena cacat tubuh. Intelegensi; anak normal (90-110),
cerdas ( 110-140), genius (140 keatas) dan lemah mental ( kurang dari
90),mereka itu tergolong dari debit, embisit dan ediot. Golongan debit walaupun
umur 25 tahun
kecerdasannya seperti umur 12 tahun . Golongan embisit hanya mampu
mencapai tingkat anak normal 7 tahun . Golongan ediot kecakapannya mampu
mencapai tingkat anak normal umur 3 tahun. Bakat ; potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Minat ; Tidak adanya minat
seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar. Motivasi ; Sebagai factor inner ( batin ) berfungsi menimbulkan,
mendasari, mengarahkan perbuatan belajar.
b. Eksternal ( faktor dari luar manusia ) : non social (
keluarga / ekonomi ), social.
Faktor eksternal : Faktor keluarga,
Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi keadaan mental anak. Keluarga merupakan
pusat pendidikan yang utama dan pertama. Orang tua yang tidak/kurang
memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh-tak acuh, tidak
memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya akan menjadi penyebab kesulitan belajar. Orang tua yang lemah, suka
memanjakan anak, ia tidak mau anaknya bersusah payah belajar, menderita,
berusaha keras, akibatnya anak tidak mempunyai kemampuan dan kemauan, bahkan
sangat bergantung pada orang lain, hingga malas berusaha, malas menyampaikan
tugas-tugas sekolah, hingga prestasinya menurun. Sifat hubungan orang tua dan
anak sering dilupakan factor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan anak.
Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anak, segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru
anak-anaknya. Faktor ekonomi keluarga, keadan ekonomi keluarga digolongkan
dalam beberapa katagori : ekonomi yang kurang / miskin, kurangnya biaya, tempat
belajar yang tidak baik. Aspek psikologi perkembangan dari kesulitan belajar, Dari aspek psikologi perkembangan, ada
pola perkembangan yang bersifat umum dan ada yang bersifat individual.
Kelambatan kematangan, kesulitan belajar dapat dipandandang sebagai kelambatan
kematangan fungsi neurology tertentu, tiap individu memiliki laju perkembangan
yang berbeda-beda, baik dalam segi motorik, kognetif maupun efektif. Anak
kesulitan belajar tidak terlalu berbeda dengan dari anak yang tidak kesulitan
belajar dan kelambatan kematangan ketrampilan tertentu dipandang sebagai sifat
sementara. Anak-anak yang lebih muda dan kurang matang dalam suatu tingkat
kelas di sekolah akan cendrung mengalami kesuliatan belajar yang lebuh berat
dari pada anak-anak yang lebih tua di kelasnya.Tahapan-tahapan perkembangan,
tahapan-tahapan perkembangan kognitif
hal ini erat kaitannya dengan kesulitan belajar di sekolah. Aspek-aspek
stuktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu yaitu fungsi mental
yang mencakup persepsi, pikiran symbol, penalaran dan pemecahan masalah.
Tahapan-tahapan perkembangan kognetif : (1) tahap sensorik usia 0-2 tahun, (2) tahap praoperasional usia 2-7 tahun, (3) tahap kongrit operasional usia
7-11 tahun, (4) tahap operasional usia 11 ke
atas. Implikasi teori perkembangan bagi kesulitan belajar, implikasi yang yang bermakna untuk memahami dan mengajar anak
kesulitan belajar. Kemampuan kognitif dan kwalitatif berbeda dari orang dewasa,
kemampuan kognitif berkembang menurut
cara yang berurutan yang tidak dapat diubah. Sekolah hendaknya merancang pengalaman
belajar untuk mempertinggi kemantapan perkembangan alami.
3.
Usaha – usaha
mengatasi kesulitan belajar
a.
menetapkan atau memetakan lokasi
kesulitan belajar, misalnya dengan cara membuat rata – rata nilai yang kamu
peroleh pada setiap mata pelajaran, membuat grafik yang menggambarkan pelajaran
mana yang sulit untuk kamu kuasai, dan merencanakan solusinya.
b.
Selanjutnya, bersama orang yang
dipercaya kamu bisa mulai menganalisis perkembangan prestasi belajar
c.
Kamu harus berani menemui guru yang
mengajar mata pelajaran tersebut, berdialog secara jujur dan terbuka tentang
kesulitan belajar, dan mendapatkan kesepakatan tentang apa yang seharusnya
dilakukan
d.
Mencari latar belakang penyebab
kesulitan belajar bersama guru pembimbing
e.
Bersungguh – sungguh menetapkan hati
untuk memecahkan masalah kesulitan belajar
4.
Jenis – jenis kesulitan belajar
a.
Learning
disabilities (LD) : Ketidak mampuan seseorang yang mengacu pada gejala dimana
anak tidak mampu balajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajarnya
dibawah potensi intelektualnya. Kegagalan yang sering dialami anak LD adalah
dalam hal pemahaman, penggunaan pendengaran, berbicara, membaca, mengeja,
berfikir menulis, berhitung dan ketrampilan social. Hal ini dapat dialami oleh
siapa saja, mulai dari keterbelakangan mental rata-rat samapi yang
berintelijensi tinggi.
Ciri –ciri learning disabilities : Daya ingatnya terbatas (relative
kurang baik), sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan
membaca, lambat dalam mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi
pengucapannya, bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda matematika, biasanya
kesulitan dalam mengurutkan angka secara benar, sulit dalam mempelajari
ketrampilan baru, sangat aktif dan tidak bisa menyelasaikan tugas atau kegiatan
dengan tuntas, bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu, sulit konsentrasi,
sering melanggar aturan yang ada, tidak mampu disiplin atau sulit merencakakan
kegiatan sehari-hari, emosional, sering menyendiri, pemurung mudah tersinggung,
cuek terhadap lingkungan,menolak bersekolah, tidak stabil dalam memegang
alat-alat tulis, klacau dalam memahami hari dan waktu, kebingungan dalam membedakan
jika diminta menunjukkan nama tanggal kiri atau kanan , belok kiri atau kanan.
Faktor-faktor penyebab learning desabilities : factor keturunan (genetik) dan gangguan koordinasi.
b.
Underachiever
: Seseorang dalam melakukan kegiatan
banyak berkaitan dengan kemampuan yang ia miliki. Kemampuan tinggi, maka
kecendrungan prestasi seseorang akan tinggi pula, Underachievement merupakan
suatu fenomena manusia yang universal dan menjadi ciri khas
seorang individu.
Ada
tiga macam siswa berprestasi di bawah kemampuannya :
1.
Siswa berprestasi dibawah kemampuannya yang kronis ( chronic underachiever )
2.
Siswa berprestasi dibawah kemampuannya yang situasional ( situational underachiever )
3.
Siswa berprestasi dibawah kemampuannya yang tersembunyi ( hidden underachiever )
Siswa berprestasi kurang secara total untuk seluruh bidang
studi, siswa berprestasi kurang secara persial untuk gejalanya hanya sebagian
saja dari variabel kemampuan intelektual maupun prestasi. Prestasi di bawah
kemampuan merupakan suatu kondisi adanya ketimpangan antar prestasi akademik
seseorang dengan kemampuan intelektual yang dimilikinya.
Ciri-ciri
underachiever : Lebih banyak mengalami kekecewaan dan mampu mengontrol diri
terhadap kecemasannya, kurang mampu menyesuaikan diri dan kurang percaya pada
diri sendiri, kurang mampu mengikuti otoritas, kurang mampu dalam penerimaan
social, kegiatanya kurang berorientasi pada akademik dan social, lebih banyak
mengalami konflik dan ketergantungan, sikap negatif terhadap sekolah, kurang
berminat dalam membaca dan menghitung, kurang mampu menggunakan waktu luang,
menunjukkan gejala psikotik dan neorotik.
Faktor-faktor
penyebab Underachiever : Rendahnya
dukungan orang tua, kebiasaan belajar, lingkungan belajar.
c.
Slow
learner :
Siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
Ciri-ciri SlowLearner : Perhatian dan konsentrasi singkat,
reaksinya lambat, kemampuan terbatas untuk mengerjakan hal-hal yang abstrak dan
menyimpulkan, kemampuan terbatas dalam menilai bahan yang relevan, kelambatan
dalam menghubungkan dan mewujudkan ide dengan kata-kata, gagal mengenal unsur
dalam situasi baru, belajar lambat dan mudah lupa, berpandangan sempit, tidak
mapu menganalisa, memecahkan dan berfikir kritis.
Faktor-faktor
penyebab Slow learner :
menggambarkan adanya sesuatu yang kurang sempurna pada pusat susunan
syaratnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar